Ngembak Geni juga disebut dengan "Labuh Brata" atau "Lebar Puasa", yang berarti berakhirnya melaksanakan Catur Brata Penyepian, yang jatuh sehari setelah hari raya Nyepi. Hari ini dapat digunakan untuk melaksanakan Dharma Santih baik dilingkungan keluarga maupun di masyarakat, sebagai sarana untuk saling maaf memaafkan serta meningkatkan pembinaan kerukunan hidup dalam keluarga maupun bermasyarakat untuk mewujudkan hidup yang aman, tentram, dan damai lahir batin.
Dharma Santih dengan lingkungan masyarkat hendaknya dilakukan dengan, Dharma Wecana, Dharma Gita (Lagu-lagu keagamaan/kidung, kakawin, pembacaan sloka), Dharma tula (Diskusi), persembahyangan, pentas seni yang bernafaskan keagamaan, serta memberikan "punia" kepada yang patut menerimanya.
Hal ini juga dapat dilakukan di berbagai organisasi, perkumpulan atau lingkungan kerja, seperti Banjar, kantor, sekolah, sekaa, hotel dan lain sebagainya. Selain Dharma Santih, hari Ngembak Geni juga dapat diisi dengan melakukan kegiatan Dharma Yatra, yaitu mengadakan kunjungan ke tempat-tempat suci untuk sembahyang, utamanya pada pura-pura yang belum diketahui. selain itu dapat pula diisi dengan mengadakan kunjungan-kunjungan sosial pada panti-panti asuhan seperti panti jompo, tuna netra, Rumah Sakit, dan lain-lain.